Kenali musuhmu, katanya.
Adakah alat pendeteksi musuh ini?
Mereka yang tersenyum didepan, menertawakan dibelakang
Mereka yang peduli dan sayang dalam kata, namun membenci dalam hati
Yang berbagi di waktu dekat dan memaki di waktu jauh
Aku melihat maaf dan menyesal ada disana
Menunggu.
Yah, aku memang tidak pantas mendapatkan keduanya
Aku hanyalah seonggok otak dan inangnya
Yang keberadaannya sesaat
Cerita yang akan berlalu.
No comments:
Post a Comment